Postingan

Aku Lulus

"Akhirnya kita lulus." "Kau senang?" "Tentu saja, aku bisa bebas." "Bebas dari apa? Kau baru saja terikat." "Terikat dari apa?" "Dari dunia yang sedang memikirkan segala cara untuk menjatuhkanmu, senang mencoba mematahkanmu, yang berusaha menghancurkanmu. Kau baru saja terikat oleh hal-hal semacam itu."

Manusia yang Disebut Sahabat

"Kamu darimana?" "Suatu tempat yang jauh tanpa kamu." "Lalu akan pergi ke mana?" "Ke tempat yang lebih jauh lagi. Tanpa kamu lagi." "Untuk apa?" "Mengejar mimpi." "Apa ada aku dimimpimu?" "Iya, ada, sebagai sahabat yang juga harus mengejar mimpinya." "Aku tidak mau berpisah." "Kau harus. Itulah mimpiku, jangan malas, aku tidak mau sukses tanpa kamu. 2 kali kita tak bertemu. Berjanjilah padaku." "Aku berjanji." "Kalau begitu, sudah dulu. Aku akan pergi, sampai jumpa lagi." "Sampai jumpa lagi."

Just Listen

You always call me full of regret You want me to save you again “Aku minta maaf.” “Untuk apa?” “Aku butuh bantuanmu lagi.” “Apa yang kau ingin aku lakukan?” “Tolong selamatkan aku.” “Dari apa?” All these years, the days go by I’ve seen you fall a million times Everbody makes mistakes “Aku gagal lagi.” “Tak apa, aku juga pernah gagal.” “Kapan aku akan berhasil? Harus berapa kali lagi aku mencoba? Semuanya melelahkan.” “Kau hanya perlu bersabar dan bekerja lebih keras lagi.” “Apa aku melakukan hal yang salah?” “Semua orang melakukannya.” It feels so hard to watch you hurt From the pain, a lesson learned This is how you find your way “Apa rasanya sesakit ini? Orang-orang yang gagal.” “Tentu saja.” “Rasanya menyakitkan sekali.” “Ya, kau bisa belajar dari kesalahan yang telah kau ulang. Jangan berkecil hati.” “Apa aku ada di jalan yang seharusnya.” “Setelah semua terlewati, kau bisa menarik kesimpulan.” You feel so lost I’ve

Catatan Kematian

Semua orang memanggilnya Gadis Kematian. Beberapa insan bahkan menyebutnya Anak Setan. Hanya karena ia sering bicara dan tertawa sendiri, menatap tajam setiap lawan, berdiri di pojok ruangan saat keramaian, memakai setelan hitam, dan berteman dengan kesepian buka berarti semua tuduhan benar. Hanya secara kebetulan, ia berdamai dengan ketenangan, memiliki beberapa rekaman kematian yang terpantri ke dalam otaknya, dan mulai merasakan malaikat maut di sekelilingnya. Padahal, ia hanya gadis ceroboh yang ingin tahu banyak hal, menginginkan seorang teman yang bersedia menampung ceritanya, ia hanya ingin hidupnya damai. Bukan inginnya untuk terus memperhatikan jerit penuh penyesalan, ia juga tak menginginkan tangisan penuh harap untuk sebuah pengembalian, gadis itu bahkan membenci teriakan penuh tuduhan yang dilayangkan pada setiap kejadian tak diinginkan. Ia lelah, menjadi saksi mata akhir bahagia sebuah jiwa. Umurnya hampir 18 tahun beberapa bulan lagi, hanya saja, cerita kema

Belajarlah yang Benar

“Kau bilang ingin menguasai dunia? Naif sekali.” “Apa? Kau meremehkanku?" “Bukan kok. Kau hanya naif, belum sadar dan mengerti bahwa dunia sedang mencoba menguasaimu, memperbudakmu, mengiming-imingimu kekuasaan tak terbatas. Bukan kau yang bakal menguasai dunia, tapi dunia yang bakal menghabisimu.” “Apa maksudmu?” “ Nah kan, otak kecilmu itu takkan mampu mengerti. Apa menyenangkannya memiliki semua hal? Apa serunya memiliki banyak uang? Lalu, setelah kau menguasai dunia, kau ingin apa?” “Apapun yang aku inginkan.” “Pada akhirnya kau akan mati mengenaskan, meninggalkan dunia yang tak sudi mengingatmu, melupakanmu, dan kembali pada sifat dasarnya, kembali pada sistem di mana kau belum merusaknya. Kau masih ingin menguasai dunia?” “Tentu saja!” “Ah! Anak ini! Bodoh sekali. Sekarang kau belajarlah, lalu bermimpi setinggi yang kau mampu. Lupakan ambisi tak mendasarmu.”

Wahai Kaum Muda

Halo, selamat malam. Aku kembali, maaf sebelumnya. Apa sudah ada yang mampir di sini? Kalau belum ada tidak apa-apa. Aku memakluminya. Oh ya, aku bakal kembali menulis setelah sekian lama. Berapa lama? Jangan membuatku menghitungnya karena itu lama sekali. Tulisanku berubah? Iyap! Tulisanku berubah total. Kenapa? Konsepnya sederhana, ini sama seperti aku yang terus tumbuh dan dewasa. Aku tidak menepati janjiku? Iya benar. Makanya aku minta maaf di awal tadi. Aku sudah hampir berkuliah sekarang. Mengisi kecanggungan dengan menulis. Kamu bukan penulis kalau tidak menulis. Begitulah intinya. Aku sedang pada masa diambang waras. Aku setengah sinting karena memikirkan ini dan itu. Jadi ya begitu, menulis adalah sebuah pelarian penuh perjuangan karena aku masih harus berpikir. Sama seperti foto, setiap tulisan punya makna, punya cerita, penuh warna. Aduh! Kenapa puitis sekali? Maaf, aku terbawa suasana. Jadi ya begini. Aku masih harus terus belajar. Supaya aku hidup kekal. Begitu katan

Kepada Aku di Masa Depan

                                                           8 Mei 2017 Kepada, Aku di Masa Depan. Bagaimana kabarmu? Di mana kamu sekarang? Apa yang kamu lakukan? Apa kamu sudah menjadi seseorang yang berguna? Apa kamu sudah menjadi seorang relawan atau seorang seniman? Jadi apapun kamu, dirimu di masa lalu mengharapkan Aku di Masa Depan berubah menjadi sosok yang budiman. Kepada Aku di Masa Depan, berapa pengetahuan yang sudah kamu ketahui? Dirimu di Masa Lalu baru mengetahui sedikit dunia luar, baru mengatahui beberapa mitologi, beberapa teka-teki gunanya hidup ini, baru mengetahui nama bintang dan rasinya, baru mengetahui dunia ini sebatas teori. Kepada Aku di Masa Depan, berapa bahasa yang sudah kamu kuasai? Dirimu di Masa Lalu bahkan masih sulit membedakan kegunaan "kenapa dan mengapa" walaupun Dirimu di Masa Lalu mencintai semua budaya dan bahasa di seluruh dunia. Karena Dirimu di Masa Lalu mencintai perbedaan. Kepada Aku di Masa Depan, Dirimu di Masa Lalu meng