Semua orang memanggilnya Gadis Kematian. Beberapa insan bahkan menyebutnya Anak Setan. Hanya karena ia sering bicara dan tertawa sendiri, menatap tajam setiap lawan, berdiri di pojok ruangan saat keramaian, memakai setelan hitam, dan berteman dengan kesepian buka berarti semua tuduhan benar. Hanya secara kebetulan, ia berdamai dengan ketenangan, memiliki beberapa rekaman kematian yang terpantri ke dalam otaknya, dan mulai merasakan malaikat maut di sekelilingnya. Padahal, ia hanya gadis ceroboh yang ingin tahu banyak hal, menginginkan seorang teman yang bersedia menampung ceritanya, ia hanya ingin hidupnya damai. Bukan inginnya untuk terus memperhatikan jerit penuh penyesalan, ia juga tak menginginkan tangisan penuh harap untuk sebuah pengembalian, gadis itu bahkan membenci teriakan penuh tuduhan yang dilayangkan pada setiap kejadian tak diinginkan. Ia lelah, menjadi saksi mata akhir bahagia sebuah jiwa. Umurnya hampir 18 tahun beberapa bulan lagi, hanya saja, cerita kema